Latihanuntuk memproduksi suatu barang sebuah perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar rp. Rumusan tersebut dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan untuk mengetahui efektivitas biaya suatu perusahaan dalam memproduksi barang. Suatu Perusahaan Yang Memproduksi Mainan Memiliki Biaya Tetap Sebesar 20.000 Dan Biaya Variabel 100Q. Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian dapat menentukan pembiayaan dan melakukan perhitungan biaya pengolahan Harga Pokok Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati B. Uraian Materi 1. Harga Pokok Produksi HPP a. Pengertian Harga Pokok Produksi HPP Harga pokok berarti jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau dijual. Bagi sebuah perusahaan itu, apakah itu dagang, jasa, ataukah industri. Kalkulasi penyusunan harga pokok merupakan suatu hal yang sangat penting, oleh sebab itu harga pokok tersebut hendaknya disusun secara tepat dan rasional dalam arti kata bahwa biaya-biayanya yang dibebankan sebagai harga pokok dapat menunjukkan hal yang wajar, atau dengan kata lain bahwa unsur-unsur harga pokok sendiri dapat dialokasikan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Untuk itu penglafikasian biaya-biaya sangat diperlukan guna mengetahui dimana diantara biaya tersebut yang merupakan harga pokok ini, oleh manajemen dapat ditentukan harga jual produk yang dihasilkan. Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. Pengertian harga pokok produksi ini oleh Hadibroto 1990 60 adalah Biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan termasuk bahan bakunya atau barang setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual. Mengenai pengertian harga pokok produksi ini lebih lanjut Winardi 1990 79 menjelaskan bahwa Harga pokok adalah suatu produksi jumlah pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan- kesatuan nilai yang telah dikorbankan. Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa didalam harga pokok produksi adalah jumlah dari pada produksi yang melekat pada produksi yang dihasilkan yaitu meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mulai pada saat pengadaan bahan baku tersebut sampai dengan proses akhir produk,yang siap untuk digunakan atau dijual. Biaya-biaya yang dimaksud ini, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overead. Selain itu dari definisi tersebut adalah dapat diketahui bahwa harga pokok produksi adalah nilai dari pengorbanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan proses produksi berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran. Harga Pokok Produksi HPP adalah harga pokok dari suatu produk. Jika dijual dengan harga tersebut, produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan harga jual. Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah buaya ini, HPP-nya adalah Total Biaya / Jumlah produksi Rp 1. / 500 = Rp. Lihat Contoh Tabel Pada Kegiatan Pembelajaran 1 b. Penentuan Harga Pokok Produksi HPP Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode ful costing akan tetapi biasanya dengan dipertimbangkan teknis seperti untuk tujuan pengambilan keputusan, maka digunakan metode variabel costing. Jadi perbedaan pokok antara metode full costing dan metode variabel costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik pada metode variabel costing diperlukan periode biaya dan tidak merupakan bagian dari harga barang dalam proses dan harga pokok barang dihasilkan. Pada metode full costing semua biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap dianggap bagian dari harga pokok produksi. Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut Sebagai Dasar Untuk Menetapkan Harga Apabila suatu hasil atau barang pertama kali dibawa kepasar, maka ongkos produksi sebagai dasar utama dalam penentuan harga penjualan. Sekalipun terdapat barang yang sama atau hampir bersamaan di pasar, namun harganya hanya merupakan faktor tambahan dalam penentuan harga. Menetapkan Efisien Tidaknya Suatu Perusahaan Membandingkan harga pokok dengan harga pokok historis, dapat diketahui apakah suatu perusahaan bekerja secara efisien atau tidak. Harga pokok historis adalah semua pengeluaran untuk memproduksi suatu barang ditambah pengeluaran lainnya hingga barang tersebut berada di pasar. Apabila harga pokok historis lebih tinggi dari harga pokok, berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien. Menentukan Kebijaksanaan Dalam Penjualan Keuntuangan atau kerugian suatu perusahaan mencerminkan kebijaksanaan dari pemimpin perusahaan. Kebijaksanaan tertentu harus dirubah apabila dengan adanya kebijaksanaan itu perusahaan jauh dari pada tujuannya. Sebagai Pedoman Dalam Pembelian Alat-alat Perlengkapan Yang Baru Penentuan harga pokok dapat pula dipergunakan sebagai petunjuk apakah mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan diganti atau ditambah dengan mesin-mesin atau alat-alat perlengkapan yang baru. Sebagai Alat Untuk Perhitungan Neraca Untuk keperluan penyusunan neraca perlu diketahui harga barang- barang jadi yang masih ada dalam gudang. Ini dapat ditentukan dengan mengetahui beberapa harga pokok dari barang jadi yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya dalam menentukan harga pokok produksi Lihat Contoh Tabel Pada Kegiatan Pembelajaran 1 Harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lidah buaya ini, HPP-nya adalah Total Biaya / Jumlah produksi Rp 1. / 500 = Rp. 2. Harga Jual a. Pengertian Harga Jual Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan kekuatan untuk memuaskan keinginan konsumen. Pilihan masing-masing individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa tertentu bagi konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai tukar sebuah barang atau jasa menjadi faktor utama yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan memaksimalisasi nilai perusahaan. Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya, keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk akan sama dengan harga dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan per unit yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima namun akan menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah. Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah karena saluran distribusi agen, toko, counter, dll tentu juga harus mendapatkan keuntungan. b. Penentuan Harga Jual Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara lain Penentuan harga jual normal Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal, yakni taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah biaya penuh masa yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya mark up. Perhitungannya adalah sebagai berikut Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan Penentuan harga jual dalam cost type contract Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk atau jasa di mana pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut. Penentuan harga jual pesanan khusus Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan regular perusahaan. Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar sehingga harga yang diminta berada di bawah harga jual normal, yaitu di bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan mendapatkan laba kontribusi sebab seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa yang akan datang ditambah laba yang diharapkan. Produk dan jasa yang mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, antara lain bahan bakar, minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya. Pada produk lidah buaya dalam kemasan mangkok ini, melihat HPPnya yaitu dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar sampai ditetapkan harga jual untuk minuman lidah buaya dari pabrik adalah Rp pada Tabel 4, dengan harapan di tingkat konsumen, harganya adalah Rp sampai Rp Masih berkaitan dengan contoh pada kegiatan pembelajaran 1 3. Laba Rugi a. Pengertian Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Laporan laba rugi wajib disusun oleh suatu perusahaan, apalagi jika perusahaan yang go public maka hukumnya sangat wajib untuk membuat laporan laba rugi. Laporan ini juga memiliki manfaat serta kegunaan yang begitu besar untuk banyak pihak, pada dasarnya laporan laba rugi membantu para pemakai laporan keuangan untuk memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara. Pada dasarnya yang dimaksud dengan laporan laba rugi adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang memuat dan menyediakan informasi tentang ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terkandung dalam laporan laba rugi meliputi semua transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva perusahaan atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduannya selama suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman/penjualan/produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Beban adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva perusahaan atau penambahan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya selama periode waktu tertentu yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Keuntungan adalah kenaikan ekuitas aktiva bersih perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Sedangkan yang dimaksud dengan kerugian adalah penurunan ekuitas aktiva bersih perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik. b. Menentukan Laba Rugi Penerimaan Kotor Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel 5. Penerimaan Kotor Lidah Buaya. Masih berkaitan dengan contoh pada kegiatan pembelajaran 1 Pendapatan Bersih Laba Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi lidah buaya ini, jumlah penerimaan bersih adalah Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya = – = Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok lidah buaya, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp lima ratus Sembilan puluh satu ribu lima puluh rupiah.Masih berkaitan dengan contoh pada kegiatan pembelajaran 1 C. Rangkuman Harga Pokok Produksi HPP adalah harga pokok dari suatu produk. Jika dijual dengan harga tersebut, produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan harga jual. Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode ful costing akan tetapi biasanya dengan dipertimbangkan teknis seperti untuk tujuan pengambilan keputusan, maka digunakan metode variabel costing. Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah karena saluran distribusi agen, toko, counter, dll tentu juga harus mendapatkan keuntungan. Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. D. Penugasan Sekarang, cobalah kalian amati keadaan sekeliling kalian, kerajinan apakah yang terkenal di wilayahmu, kemudian pengolahanmakananawetandari bahanpangannabati apakah yang paling mudah kalian pahami, mengapa? E. Latihan Soal Berilah tanda silang x pada soal dibawah ini! 1. Biaya tetap pengolahan asinan sayur RP. jumlah produk 25 bungkus, dengan biaya variabel Rp. maka harga jual asinan adalah a. b. c. d. e. 2. Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp dan biaya variabel rata-rata Rp Apabila harga jual Rp maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah.. a. 5 b. 10 c. 25 d. 50 e. 1007 3. Diketahui Jumlah barang yang diproduksi = 100 Biaya tetap = Rp Biaya variabel = Rp Harga barang = Rp Maka laba perusahaan adalah… a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp 4. Untuk mengetahui biaya variabel per unit dari pengolahan makanan awetan nabati, maka menggunakan rumus a. TCjumlah produk x laba b. FC Margin kontribusi per unit c. VC/jumlah produk d. FC Hjp per unit – VC per unit e. VC + BOP Kunci Jawaban Latihan Soal1. B Biaya tetap _ biaya variabel/jumlah produk + 2. B Diketahui TFC = Rp AVC = Rp. p = Rp Ditanya QBEP = … Jawab QBEP = TFC / p – AVC QBEP = Rp / Rp – Rp = 10 3. D Diketahui Q = 100 FC = Rp VC = Rp. p = Rp Ditanya L Jawab L = p . Q – FC + VC L = x 100 – + = – = 4. C Biaya variabel total dibagi jumlah produk yang diproduksi F. Penilaian Diri Berilah tanda √ pada kolom dibawahh ini!

Maka biaya marginal untuk memproduksi kursi sebesar Rp. 400.000. Artinya biaya akan bertambah sebesar Rp. 400.000 jika perusahaan memproduksi satu meja lagi. 2. Ivan merupakan seorang desainer yang setiap tahunnya membuat 100 gaun. Untuk menghasilkan 100 gaun, dia mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000.000.

Soal dan Pembahasan Ekonomi – Secara umum materi dapat dipelajari pada pelajaran ekonomi pada tingkatan SMA. Pada pelajaran ekonomi terdapat materi yang soalnya akan dibagikan pada tulisan ini beserta memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap dan biaya variabel rata-rata Apabila harga jual maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik ampas adalah …A. 5B. 10C. 25D. 50PembahasanBEP kuantitas = Biaya tetap Harga per unit – Biaya variabel per unitBEP Kuantitas = – Kuantitas = Kuantitas = 10Jadi, jawaban yang benar adalah B 10Sekian Soal dan Pembahasan Ekonomi. Semoga Soal dan Pembahasan Ekonomi tadi dapat membantu teman-teman dalam jugaAmbiz Education Search

Contohbiaya variabel berikutnya adalah biaya distribusi barang. Yang dimaksud pada biaya distribusi barang disini adalah biaya yang digunakan untuk pengiriman produk ke seseorang distributor sampai kepada konsumen. Dikarenakan biaya distribusi barang digunakan untuk pengiriman, maka biaya ini juga menghitung biaya bensin, biaya pengemudi, dan
Ilustrasi Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Foto Biaya TetapPengertian Biaya VariabelCara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya VariabelIlustrasi Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Foto PixabayFixed Cost FC = Total Cost TC - Unit Variable Cost UVC X QuantityVariable Cost VC = Total Cost TC - Fixed Cost FC / QuantityFC = TC - UVC x QuantityFC = - X = - = biaya tetap perusahaan A pada Agustus 2022 adalah Rp170 = TC - FC / QuantityVC = - / = / = perusahaan B mengeluarkan biaya variabel pada Juli 2022 adalah sebesar Rp18 ribu per unit produk.
Penjabaranbiaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah sebagai berikut: Total biaya tetap: 50.000.000. Biaya variabel per unit: 30.000. Harga jual per unit: 50.000. Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000. Berikut adalah cara menghitung atau mencari nilai unit Break Even Point (BEP) untuk contoh soal ini: BEP = Total biaya tetap : margin

Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Prakarya Acak ★ Menghitung Harga Pokok Produksi - PKK SMK Kelas 12Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap dan biaya variabel rata-rata Apabila harga jual maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah…A. 5B. 10C. 25D. 50E. 100 Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PTS Prakarya SMA Kelas 11Wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah… A. Bisa menciptakan lapangan kerja baru B. Terikat waktu C. Kerja lebih santai D. Bisa kerja sesuka hati E. Tanggung jawab rendah Materi Latihan Soal LainnyaPAT Bahasa Inggris SD Kelas 5Bahasa Arab MI Kelas 4 - Part 2PAS Bahasa Indonesia SMP Kelas 7Pantun - Bahasa Indonesia SD Kelas 5Teks Iklan, Slogan dan Poster - Bahasa Indonesia SMP Kelas 8Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara - PPKn SMA Kelas 10IPS Tema 9 SD Kelas 5Interaksi Sosial - IPS SMP Kelas 7Bahasa Sunda - SMP Kelas 8Aqidah Akhlak MTs Kelas 7Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Jumlahbiaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk disebut. dangmycute 2 months ago 5 Comments. C. Harga pokok produksi. Dilansir dari Ensiklopedia, jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk disebut harga pokok produksi. Baca Juga Gambar diatas adalah lambang Pancasila sila ke? Minyak Goreng Mahal Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 diharapkan Kalian dapat melakukan perhitungan biaya produksi kerajinan inspirasi non benda B. Uraian Materi Perhitungan biaya produksi hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya harga jual produk, biaya produksi akan dibebankan kepada konsumen artinya setiap pembiayaan akan dihitung kemudian akan di bagi dengan jumlah produk yang diproduksi muncullah harga jual. Coba kalian perhatikan contoh soal dibawah ini! 1. Harga jual produk Seorang pengrajin miniature rumah gadang mendapat pesanan produk sebanyak 100 buah/minggu biaya peralatan dan mesin sebanyak Rp. bahan Baku yang diperlukan dalam jumlah banyak dan biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. biaya operasional yang tidak terduga dari produksinya sebanyak maka berapakah harga jual dari miniature tersebut dan berapakah biaya variable per unit produk miniature tersebut? Biaya tetap Rp. Biaya variable Rp. Biaya oberhead Rp. Jumlah produk yang dibuat 1000 pcs/ hari Ditanyakan Harga variable per unit Harga jual produk Jawaban Harga variable per unit = = HJP = = 2. Break event point Andika seorang pemahat patung memproduksi patung dengan jumlah yang banyak kemudian ia memiliki persediaan stok barang dan ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar dan ingin mendapat keuntungan sebesar Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut Total biaya tetap = Biaya variabel per unit = Harga jual per unit = Keuntungan yang di inginkan = Carilah nilai break even point terlebih dahulu, saat nilai break even point sudah diketahui maka selanjutnya dapat mengetahui juga nilai margin kontribusi. Break even point = margin kontribusi Break even point = – Break even point = Break even point = 2500 Unit Artinya Andika harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 2500 unit Andika juga tidak akan memperoleh keuntungan. Poin penting selanjutnya bagi andika yang mengawasi produksi adalah menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya. Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dengan jenis mata uang. BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit BEP dalam rupiah = x unit BEP dalam rupiah = Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan break even point BEP adalah bagaimana menerapkan BEP untuk menghasilkan keuntungan yang dinginkan dengan menggunakan break even analysis. N unit yang dibutuhkan = margin kontibusi + break even point unit N unit = + N unit = + N unit = Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis, Andika dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar ia mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam kasus ini Andika harus menjual sebanyak unit agar memperoleh keuntungan sebesar Break Even Point berguna untuk menganalisis studi kelayakan sebuah aktivitas usaha dalam perencanaan bisnis. Selain itu BEP juga berfungsi sebagai landasaan strategis penjualan misalnya penentuan harga barang, pengambilan keputusan, dan metode produksi. C. Rangkuman Komponen biaya produksi mempengaruhi harga jual produk. Break event point dihitung untuk mengetahui produksi yang dilakukan mengalami kerugian atau profit. Komponen produksi harus benar-benar terinci agar tidak terjadi kesalahan menghitung. Break event point dihitung untuk mengetahui jumlah per unit yang seharusnya diproduksi dengan modal yang sudah dikeluarkan. D. Penugasan Mandiri Sekarang, cobalah kalian amati keadaan sekeliling kalian, kerajinan apakah yang terkenal di wilayahmu, kemudian kerajinan berdasarkan kebutuhan atau keinginan apakah yang paling mudah kalian pahami, mengapa? E. Latihan Soal Berilah tanda silang x pada soal dibawah ini! 1. Berikut ini data penjualan barang Penerimaan marginal MR saat barang yang diproduksi 2 adalah… A. 300 B. 400 C. 450 D. 900 E. 2. Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp dan biaya variabel rata-rata Rp Apabila harga jual Rp maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah.. A. 5 B. 10 C. 25 D. 50 E. 100 3. Diketahui Jumlah barang yang diproduksi = 100 pcs Biaya tetap = Rp Biaya variabel = Rp Harga barang = Rp Maka laba perusahaan adalah… A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp 4. Untuk mengetahui harga jual produk kerajinan nonbenda miniature, maka menggunakan rumu A. TCjumlah produk x laba B. FC Margin kontribusi per unit C. VC/jumlah produk D. FC Hjp per unit – VC per unit E. VC + BO KUNCI JAWABAN 1. B MR saat barang yang diproduksi 1 unit menjadi 2 unit MR = Total Revenue 2 – Total Revenue 1 = Rp900 – Rp500 = Rp400 2. B Diketahui TFC = Rp AVC = Rp. p = Rp Ditanya QBEP = … Jawab QBEP = TFC / p – AVC QBEP = Rp / Rp – Rp = 10 3. D Diketahui Q = 100 FC = Rp VC = Rp. p = Rp Ditanya L Jawab L = p . Q – FC + VC L = x 100 – + = – = 4. A TC Jumlah produk x laba jika ada laba jika tidak ada laba maka tidak perlu dicantumkan F. Penilaian Diri Berilah tanda √ pada kolom dibawah ini!
Ketikaperusahaan tersebut dapat menghemat biaya tetap dan biaya variabelnya, perusahaan itu akan memilih untuk keluar dari pasar jika harga kurang dari biaya total rata-rata. Dalam suatu pasar yang memperbolehkan perusahaan-perusahaan untuk masuk dan keluar dengan bebas, keuntungan akan menjadi nol dalam waktu panjang.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI Disusun oleh NAMA ANGGI SUBADI NIM PRODI AKUNTANSI Dosen Pembimbing Neng Riny Rahmawati, SE., ME. SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STAN IM BANDUNG 2019/2020 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha-Pengasih lagi Maha-Panyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga makalah dengan tema ilmu ekonomi mikro ini dapat selesai tanpa halangan yang berarti. Makalah ini diberi judul Bab 10 Teori Biaya Produksi. Karya ilmiah ini disusun dengan usaha yang maksimal dan juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu saya sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu saya menyadari masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah yang saya buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak saya sadari. Oleh karena itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan karya ilmiah yang lebih baik. Bandung, September 2020 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................... 1 Daftar Isi.................................................................................................. 2 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang....................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah................................................................................... 4 C. Tujuan.................................................................................................. 4 BAB II Pembahasan Teori Teori Biaya Produksi................................................................ 5 Biaya Jangka Pendek Dan Jangka Panjang........................................ 7 Kurva Jangka Pendek................................................................... 10 Meminimumkan Kurva Jangka Panjang.............................................. 11 BAB III Contoh Kasus 1................................................................................................. 14 2................................................................................................. 15 3................................................................................................. 16 BAB IV Penutup 17 17 Daftar Pustaka.......................................................................................... 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan. Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi? Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Teori Biaya Produksi”. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam tugas mandiri ini adalah 1. Bagaimanakah pengertian teori Biaya Produksi menurut para ahli ? 2. Beberapa konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang ? 3. Berbagai bentuk kurva jangka pendek dan jangka panjang ? 4. Penjelasan skala ekonomi dan skala tidak ekonomi ? C. Tujuan 1. Agar mengetahui definisi biaya produksi dari para ahli. 2. Agar mengetahui konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang. 3. Agar mengetahui bentuk – bentuk kurva jangka pendek dan jangka panjang. 4. Agar mengatahui definisi skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN TEORI BIAYA PRODUKSI Ada beberapa pengertian biaya produksi menurut para ahli yaitu Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual Abdul Halim, 1998 . Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung, biaya langsung , dan biaya overhead pabrik Amin Widjaya Tunggal, 1993 Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual Mulyadi,1995 Biaya produksi adalah biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, Peter C. Brewer, 2008 Dari beberapa pendapat para ahli intinya tetap sama yaitu Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis 1. Biaya eksplisit Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan . 2. Biaya tersembunyi Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain adalah Pembayaran untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. 3. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit output yang dihasilkan. yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja yang langsung menganai produksi. 4. Biaya Kesempatanoppotunity cost dan Biaya Historis Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik. Misalnya dalam pembuatan secara alternatif yaitu kayu . Kayu dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut. 5. Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan. Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan waktu membeli faktor produksi. 6. Biaya Incremental Adalah biaya yang timbul sebagai akibat keputusan yang telah dibuat. 7. Biaya Relevan Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat dilakukan. B. FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu diperlukan. Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan tersebut. Sadono Sukirno 2008208. Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis biaya eksplisit dan biaya tersembunyi imputed cost. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya produksi adalah taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan kompetitif maupun nonkompetitif memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka. Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya. Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas, mempersempit, atau keluar dari industry. Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable merupakan penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable. a. Biaya Total TC Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut TC = TFC + TVC b. Biaya Tetap Total TFC Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus tersebut, adalah TC = FC + VC FC = TC – VC c. Biaya Berubah Total TVC Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu TC = FC + VC VC = TC – FC d. Biaya Tetap Rata-rata AFC Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap FC untuk memproduksi sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut AFC = TFC / Q e. Biaya Berubah Rata-rata AVC Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel VC untuk memproduksi sejumlah baran Q dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu AVC = TVC / Q f. Biaya Total Rata-rata AC Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total TC untuk memproduksi sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC g. Biaya Marjinal MC Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan incremental cost. Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = TC / Q C. BENTUK KURVA JANGKA PENDEK 1. KURVA BIAYA TOTAL Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva biaya total rata-rata, yaitu  Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total  Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah total  Kurva TC yang menggambarkan biaya total 2. KURVA BIAYA RATA-RATA Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata. 3. HUBUNGAN KURVA MC DAN AVC DAN AC Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik. 4. KURVA MC Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan pertamn=bahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang berkaitan dengan efek tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi. D. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA KURVA JANGKA PANJANG Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik plant size yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total rata-rata AC. Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI I. SKALA EKONOMI Skala kegiata produksi jangka penjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini mencerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Ada beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi 1. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi Dalam perusahaan yang kecil ukurannya, para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab itu mereka tidak dapat mencapai keterampilan yang tinggi di dalam mengerjakan tugas tertentu. Dalam perusahaan yang besar perlu adanya dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit. 2. Pegurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan produksi. Harga bahan-bahan tersebut akan memnjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentahdan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah. 3. Memungkinkan Produk Sampinganby-Products Diproduksi Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuangwaste, yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlah tidak banyak dan tidak ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan. 4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaanair dan listrik yang murah. Disamping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit. II. SKALA TIDAK EKONOMI Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiennya. Wujud skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi. BAB III CONTOH KASUS A. Kasus 1 Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp dan biaya variabel rata-rata Rp Apabila harga jual Rp maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik ampas adalah.. A. 5 B. 10 C. 25 D. 50 E. 100 Pembahasan Diketahui TFC = Rp AVC = Rp. p = Rp Ditanya QBEP = … Jawab QBEP = TFC / p – AVC QBEP = Rp / Rp – Rp = 10 Jawaban B B. Kasus 2 Diketahui Jumlah barang yang diproduksi = 100 Biaya tetap = Rp Biaya variabel = Rp Harga barang = Rp Maka laba perusahaan adalah… A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp Pembahasan Diketahui Q = 100 FC = Rp VC = Rp. p = Rp Ditanya L Jawab L = p . Q – FC + VC L = x 100 – + = – = C. Kasus 3 Berikut ini data penjualan barang Quantity Price Total revenue Marginal revenue 1 Rp500 Rp500 2 Rp450 Rp900 3 Rp400 Rp1200 Penerimaan marginal MR saat barang yang diproduksi 2 adalah… A. 300 B. 400 C. 450 D. 900 E. Pembahasan MR saat barang yang diproduksi 1 unit menjadi 2 unit MR = Total Revenue 2 – Total Revenue 1 = Rp900 – Rp500 = Rp400 Jawaban B BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang. B. Saran Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Sadono Sukirno CrIQdN. 499 143 396 14 258 368 359 13 458

untuk memproduksi suatu barang pengusaha mengeluarkan biaya tetap